SEMINAR ARSITEKTUR KONTEKSTUAL BERKELANJUTAN

Malang, 11 Desember 2022

Masih dalam rangkaian acara Dies Natalis dan Temu Alumni Fakultas Teknik ke-58, pada hari Minggu, 11 Desember 2022, Prodi Arsitektur menggelar Seminar Arsitektur Berkelanjutan di Gedung PPI Kantor Pusat Universitas Merdeka Malang. Narasumber utama yang dihadirkan adalah Prof. Josef Prijotomo, salah seorang guru besar arsitektur senior di Indonesia yang menggagas Arsitektur Nusantara; dan Budi Pradono, arsitek profesional yang telah malang melintang dalam karya arsitektur nasional dan internasional. Kegiatan seminar yang dihadiri oleh para dosen, mahasiswa, alumni dan praktisi dari seluruh Indonesia ini digagas oleh Ikatan Alumni Arsitektur Unmer Malang (IA-AREMMA) yang dipimpin oleh Arman Gelora Putra, ST., CPLM.

Arman menyatakan bahwa tema kegiatan Arsitektur Unmer Berkarya ini bertujuan untuk menyediakan wadah sinergi dan kontribusi para alumni para alumni yang tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia hingga mancanegara.

IA-AREMMA telah dilantik dan dikukuhkan oleh Pengurus Pusat Korps Alumni Unmer Malang pada hari Sabtu, 10 Desember 2022. Namun sebenarnya persiapan dan konsolidasi para alumni beserta kegiatan yang akan dilaksanakan telah lama dipersiapkan. Kegiatan IA-AREMMA telah dimulai sehari sebelum acara seminar, berupa pameran karya arsitektur dan produk-produk alumni prodi Arsitektur FT Unmer Malang di halaman Rektorat Kantor Pusat Unmer Malang.

Wakil Walikota Malang, Ir. Sofyan Edi Jarwoko yang hadir saat itu, turut meninjau gerai-gerai pameran arsitektur dan berinteraksi dengan para alumni dan praktisi arsitektur yang hadir serta dengan awak media yang ikut meliput kegiatan tersebut.

Dalam sesi seminar yang diselenggarakan secara luring dan daring dan diikuti oleh ratusan peserta itu, terbagi ke dalam 2 (dua) sesi. Pada sesi pertama yang dimoderatori oleh Prof. Ir. Respati Wikantiyoso, MSA., Ph.D., guru besar Arsitektur Fakultas Teknik Unmer Malang, narasumber Prof. Josef menyampaikan materi tentang sejarah arsitektur nusantara di Indonesia dalam konteks perkembangan global. Menurutnya, bahwa terdapat kategori arsitektur yakni arsitektur nusantara, nusalanda, nusanesia, nusaglobal dan nusantara meng”kini”. Prof. Josef menghimbau para arsitek untuk tidak diperbudak sains dan teknologi, sebaliknya memperbudak sains dan teknologi dalam konteks keindonesiaan. Tidak juga menjadi orang jajahan dan agen pemasaran arsitektur global.

Pada sesi seminar kedua yang dipandu oleh Kaprodi Arsitektur Fakultas Teknik Unmer Malang, Dr. Ir. Erna Winansih, MSA., arsitek Budi Pradono yang lebih sering disebut BPA dan memiliki studio bernama BPA Studio, memaparkan beberapa karyanya secara kronologis, tentang bagaimana ide-idenya mulai Stellar House sampai dengan Sculputure Sky Garden gedung Istana Wakil Kepresidenan di IKN Nusantara Kalimantan Timur dengan konsep “green” untuk tujuan berkelanjutan. Sebagai salah satu pemenang Sayembara Konsep Perancangan Kawasan dan Bangunan Gedung di kompleks IKN, firma Arsitek Budi Pradono (BPA Studio) mengajukan proposal desain lima zonasi atau “tawaran lima mantra arsitektural” yang unik di kawasan Istana Wapres yang disebutnya sebagai Dwiarya Wibawa