Malang, 14 Desember 2022
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Teknik Universitas Merdeka Malang pada hari Rabu, 14 Desember 2022, pukul 15.00 – 17.30 WIB menggelar acara Nobar dan Bedah Film di Ruang Display and Co-Working Space Smart Tech Café, Gedung FT lantai 1, Jl. Taman Agung No. 1 Malang. Film berjudul “Di Balik 98” adalah sebuah yang disutradarai oleh Lukman Sardi dan dibintangi oleh Chelsea Islan dan Boy William. Film ini bercerita runtuhnya pemerintahan Orde Baru dengan ditandai mundurnya Presiden Soeharto. Pendekatan film ini bukan dari sudut pandang politis, tetapi lebih ke kemanusiaan. Ada beberapa karakter utama yang menjadi penggerak cerita di film ini. Dari sudut pandang mahasiswa ada Chelsea Islan dan Boy William, lalu Donny Alamsyah dan Fauzi Baadila di sisi militer, Verdi Solaiman dan Alya Rohali dari sudut pandang petugas rumah tangga istana, dan Teuku Rifnu Wikana yang mewakili rakyat kecil.
Di Balik 98 berlatarkan kejadian Mei 1998 saat reformasi terjadi. Reformasi pada tahun 1998 yang mengisahkan kejatuhan Presiden Soeharto (diperankan oleh Amoroso Katamsi) dan kerusuhan yang terjadi pada mahasiswa. Dengan puncaknya pada 13-14 Mei saat Tragedi Trisakti terjadi. Di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian, Presiden Soeharto memutuskan untuk tetap pergi ke Kairo menghadiri KTT G-15. Sementara itu Wakil Presiden B.J. Habibie dikejutkan oleh insiden penembakan di Trisakti yang berbuntut pada terjadinya kerusuhan besar. Salah seorang mahasiswi (Chelsea Islan) yang berasal dari keluarga tentara memutuskan menjadi salah satu aktivis ’98 yang mendapatkan tentangan dari keluarganya. Bersama kekasih (Boy William) serta anggota aktivis lainnya dia tetap menjalankan aksi demo yang berakhir membahayakan mereka semua. Kekacauan yang terjadi sudah tidak terkontrol lagi dan banyak korban dari kerusuhan tersebut. Selain jatuhnya korban, banyak keluarga yang tidak mengetahui keberadaan anggota keluarganya hingga sekarang.
Menurut Ketua DPM FT Unmer Malang, Feristya Eka Shusanti, kegiatan yang diperuntukkan kepada seluruh mahasiswa Teknik khususnya bagi para maba FT tahun 2022 ini dimaksudkan untuk memberi insight baru kepada mahasiswa bahwa di kampus itu mahasiswa tidak hanya kuliah, mengerjakan tugas, praktikum, atau duduk manis di ruang kuliah dan laboratorium. Tetapi ada tanggung jawab moral untuk ikut menyuarakan dan menyalurkan aspirasi masyarakat yang sedang terbelit berbagai persoalan karena krisis ekonomi dan politik. Pemantik diskusi, M. Fachrur Rozy, mantan Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unmer Malang, menyampaikan bahwa mahasiswa harus memiliki sensitivitas sosial sebagai agent of change dan lokomotif perubahan dalam kehidupan bangsa dan negara. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan harus selalu belajar dan belajar, tidak hanya di kampus, tetapi juga belajar di kampus kehidupan yang lebih riil, di jalanan, di sudut-sudut perkotaan dan pedesaan, menyerap suara rakyat dan menyampaikannya kepada pihak-pihak yang berwenang untuk diformulasikan menjadi sebuah kebijakan yang berpihak kepada masyarakat luas.